Selasa, 02 Februari 2010

Fachri Ali Says

Pengamat politik Fachri Ali mengatakan pemberitaan media massa yang tak berimbang soal kasus Bank Century bisa berdampak negatif terhadap persepsi masyarakat baik pada saat ini dan masa mendatang. "Berita-berita soal Bank Century yang bias akan mempengaruhi masyarakat sekarang dan generasi mendatang," kata Fachri saat menjadi pembicara dalam peluncuran buku "Indonesia Atasi Krisis (Pansus Century Hadiahnya)" di Jakarta, Senin.

Menurut Fachri, berbagai peristiwa selama masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baik yang pertama dan kedua, pasti akan menjadi catatan penting sejarah karena Presiden SBY adalah presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung. "Peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan beliau selama 2004 sampai 2014 akan jadi pusat penelitian sejarah. Jadi ini merupakan tanggungjawab etis para jurnalis dan pemilik media untuk memberitakan peristiwa itu dengan baik, sebab kalau bias akan beri persepsi yang salah pada generasi mendatang, termasuk kasus Bank Century ini," katanya.

Sementara itu, pengamat komunikasi politik, Soeyanto, menilai pemberitaan media massa terhadap kasus Bank Century tidak seimbang dan tidak lengkap bahkan mengingkari fakta yang sebenarnya melingkupi kasus itu. "Apa yang diberitakan sekarang tidak lengkap, konteksnya tercerabut dari faktanya. Media massa sekarang menggiring pemberitaan seolah-olah melihat Sri Mulyani (Menkeu) SMI seperti seorang bandit, padahal kalau melihat konteks pemberitaan berbagai media pada akhir 2008 dan awal 2009, banyak yang mengelu-elukan dia karena berhasil dengan keputusan-keputusananya untuk mengurangi dampak krisis keuangan global saat itu," katanya.

Soeyanto menilai, buku yang diterbitkan oleh Jaringan Nusantara dan Senopati Media ini, jelas ingin membela para pengambil keputusan pada saat Bank Century diberi dana talangan dengan memuat berbagai berita yang dimuat media massa mengenai krisis keuangan pada Oktober 2008 sampai Januari 2009. "Buku ini menunjukkan fakta-fakta yang ditulis media massa pada saat kasus Century muncul, jadi buku ini perlawanan dari arus media yang cenderung memojokkan pihak tertentu," katanya.

Sementara itu, penerbit buku ini Setyardi Negara mengatakan buku ini dibuat untuk menyadarkan media massa, anggota parpol dan pengamat ekonomi yang melupakan fakta-fakta atau pernyataan mereka yang ditulis media massa pada saat terjadinya krisis keuangan. "Ini kumpulan fakta yang patut jadi referensi untuk mengingatkan orang-orang yang amnesia, orang-orang yang sekarang bergaya sok heroik menuding Menkeu atau Wapres Boediono bersalah dalam kasus Century padahal tahun lalu, mereka meminta pemerintah melakukan apa saja untuk mengatasi krisis seperti yang dikatakan Andi Rachman (anggota Pansus Century dari PKS)," katanya.

Sumber : Republika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar